Senin, 31 Oktober 2011

Hujan

Ini kisah seekor anak katak dengan ibunya. Suatu hari dua hewan ini berada ditengah hutan. Tiba-tiba langit mendung dan gelap gulita. Lalu si anak katak berkata, “Ibu, kenapa langit tiba-tiba gelap ? Apakah akan ada sesuatu yang membahayakan ?” Tanya si anak sambil menggelayut di lengan ibunya. Tampak kalau iya benar-benar ketakutan. “Tidak nak, ini bukan pertanda akan adanya bahaya. Tapi justru sebaliknya, itu pertanda baik.” Ujar ibunya berusaha menenangkan anaknya. Namun, tidak beberapa lama kemudian. Angin bertiup kencang hingga ranting-ranting pohon yang ada disana berjatuhan, patah dan hancur. Daun-daun berterbangan dihempas angin. Kontan si anak katak kembali ketakutan, “Ibu, itu apalagi? kenapa ranting-ranting itu patah? Kenapa daun-daun itu berserakan ? Apakah ini yang ibu bilang pertanda baik. Ibu aku takut .... Apakah kita akan seperti ranting itu, hancur dan berserakan? “ Teriaknya sambil memeluk erat ibunya. “Anakku sayang, itu cuma angin. Kamu tidak perlu takut. Sebab ada ibu disini,” Ucap si ibu menenangkan. “Nak, itu juga pertanda baik, sebab apa yang kita inginkan pasti akan segera datang. “ Ucapanya tidak sia-sia, anaknya pun kembali tenang. Kali ini ia mulai menikmati tiupan angin yang sempat membuatnya takut. Lalu. “Blarrr.... Blarrrrr... “ Suara petir menggelegar. Kilatan cahaya putih dan percikan api dilangit sana makin membuat suasana begitu menakutkan. Kali ini si anak katak tidak bisa lagi menyembunyikan ketakutannya. Ia tak mampu berkata apa-apa. Yang dilakukannya kini tidak Cuma merangkul ibunya. Tetapi juga bersembunyi dibalik tambunnya tubuh sang ibu. Sambil gemetar menahan takut ia berkata, ”Ibu, aku takut sekali. Apakah kita akan binasa, apakah dunia akan kiamat Bu.... ?” Katanya sambil memejamkan mata dan memeluk ibunya. “Jangan takut sayang, kamu harus sabar, nak.” Ucapanya sambil membelai anaknya. “itu Cuma petir. Dan petir adalah tanda terakhir bahwa apa yang kita harapkan. Akan segera terwujud ... Keluarlah nak. Kamu tidak perlu takut, lihatlah keluar sana, sambil bersyukur sebab sebentar lagi hujan akan turun. Ya, hujan, yang kita tunggu-tunggu tidak lama lagi akan membasahi bumi ini. “ Mendengar ucapan induknya, anak katak itupun pelan-pelan keluar dari peraduan. Diam-diam dia mendongakan kepalanya, melempar pandangan kesekitar. Ia mencoba memandangi langit yang makin mendung, menyimak angin yang masih bertiup dan sesekali menyaksikan kilat cahaya di atas sana. Lalu, benar saja hujan rintik-rintik mulai turun. Melihat air tumpah dari langit, iapun bersorak, “Ibu hujan turun, hujan datang, bu.... !!!!! Hore !” Teriaknya lantang sambil melompat-lompat. Sungguh sebuah ekspresi kebahagiaan yang amat sangat. ************************************************************************************************ Kisah dua ekor katak itu mengajarkan kita bahwa terkadang, anugerah atau impian yang kita harapkan baru akan terwujud setelah berbagai cobaan datang mengancam jiwa kita. Ia tidak datang diiringi dengan alunan musik yang merdu tapi justru suara-suara menakutkan. Dia tidak diantar oleh bidadari cantik nan rupawan, tapi justru diiringi oleh kegelapan dan ketakutan yang amat sangat. Itu artinya kebahagiaan yang kita reguk saat ini terwujud setelah banyak ujian mneghampiri, atau seperti yang ibu kartini bilang ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’. Namun sayang, disaat ujian datang bertubi-tubi tidak sedikit manusia yang akhirnya kalah oleh keadaan dan hancur terbawa arus. Seperti halnya anak katak yang takut Cuma karena langit menghitam, angin bertiup kencang. Dan suara petir yang menggelegar. Padahal justru itulah tanda-tanda akan turun hujan. Semoga kita bisa menjadi seperti ibu si katak yang tetap tegar, menghadapi apapun yang terjadi dengan optimis, dan yakin bahwa dibalik ujian ada keberhasilan, dibalik cobaan akan ada kebahagiaan, dan bersama kekurangan akan ada kemudahan. Sebab kebahagiaan itu berjalan dengan kesedihan. Karena itu jangan takut melangkah dan jangan pernah lari dari kenyataan, tapi hadapi dengan kesabaran. Yakinlah bahwa dibalik kesukaran ada kemudahan, dibalik ujian ada keberhasilan dan dibalik cobaan ada kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar